Stadion Kanjuruhan Malang merupakan kandang klub sepak bola bernama Arema Indonesia atau Arema FC. Bagi penggemar klub tersebut, harusnya sudah tidak asing dengan stadion satu ini. Lokasinya ada di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, daerah Jawa Timur.
Walaupun begitu populer, belum banyak orang yang mengetahui asal usul nama, sejarah dan beberapa fakta dibalik stadion ini. Bila Anda salah satunya, bisa menyimak pembahasan lebih lengkap berikut.
Asal Usul Nama Kanjuruhan Stadion Belum Banyak Diketahui
Asal usul namanya berasal dari Kerajaan Kanjuruhan yang bercorak Hindu aliran Syiwa dan berdiri pada abad ke-6. Kerajaan tersebut menjadi silsilah awal lahirnya kota Malang. Diyakini bahwa Kerajaan Kanjuruhan telah ada sebelum Singosari dan Majapahit.
Inilah penyebabnya disebut sebagai kerajaan paling tua di wilayah Jawa Timur. Lokasi Kerajaan Kanjuruhan ada di antara Sungai Metro dan Sungai Brantas. Dan berada di dataran yang sekarang ini disebut sebagai Dinoyo, Tlogomas, Merjosari serta Ketawanggede.
Inilah Sejarah Singkat Stadion Kanjuruhan Malang
Awal pendirian Stadion Kanjuruhan di Malang dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Sujud Pribadi. Waktu dimulainya pembangunan yaitu tahun 1997 silam, kemudian selesai tahun 2004. Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp35 miliar rupiah.
Pada tanggal 9 Juni tahun 2004, Presiden Megawati yang saat itu menjabat sebagai presiden meresmikan stadion ini. Hasil dari pembangunan tersebut berupa stadion dengan kapasitas mencapai hingga sekitar 40 ribuan penonton.
Pertama kali buka Stadion Kanjuruhan Malang, berlangsung pertandingan antara Arema FC melawan PSS Sleman. Dalam pertandingan tersebut, Arema FC berhasil mendapatkan kemenangan dengan skor akhir 1-0.
Pertandingan tersebut merupakan awal mula Arema serta Aremania sebagai suporter klub bola tersebut berpindah dari kandang lamanya yakni Stadion Gajayana. Sebagai upaya memenuhi salah satu syarat ikut Liga Champions AFC 2011, tahun 2010 stadion ini di renovasi.
Setelah itu, pada tahun 2014 Stadion Kanjuruhan Malang kembali dilakukan pembangunan berupa penambahan satu tribun berdiri. Tribun tersebut posisinya ada di sekeliling sentel ban atau lintasan tepi lapangan. Ada pagar yang menjadi pemisah antara tribun dengan lapangan.
Adanya penambahan tribun membuat kapasitasnya berubah menjadi 45 ribu penonton. Salah satu alasan tribun ditambah pada saat itu adalah untuk mengantisipasi suporter yang membludak jumlahnya pada pertandingan tertentu bertajuk big match.
Seperti kita tahu bahwa dari tahun ke tahun, penonton dan suporter Arema FC terus mengalami peningkatan. Sehingga tidak heran bila akhirnya ada kebijakan pembangunan untuk menambah satu tribun berdiri.
Beragam Fakta Menarik Mengenai Kanjuruhan Stadion
Terlepas dari tragedi memilukan yang sempat terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober tahun 2022 lalu, banyak orang belum tahu beragam fakta menarik dari tempat ini. Inilah beragam fakta menariknya:
1. Memiliki Ikon Berupa Patung Singa
Fakta menarik pertama yaitu, saat memasuki tempat ini, Anda akan disambut patung berupa kepala singa berukuran raksasa yang memakai mahkota bernama Patung Singa Tegar Jawara. Pembuatnya bernama Timbul Raharjo, seniman pria asal Yogyakarta.
Patung ini memiliki berat sekitar 2,5 ton dan dikerjakan oleh sekitar 30 seniman dengan biaya mencapai hingga Rp500 juta. Patung ini unik dan berbeda dari biasanya karena terbuat dari bahan aluminium.
Bukan hanya aluminium saja, tapi juga ada tambahan kombinasi keramik. Tinggi patung sekitar 7 meter dan sekarang ini sudah menjadi ikon baru Kota Malang. Letak patung tersebut ada di halaman bagian sisi barat stadion yang menghadap ke arah utara.
Namanya diresmikan bersamaan ulang tahun Arema FC ke-35 pada 11 Agustus 2022. Patung ini merepresentasikan sikap optimisme jiwa pemenang yang sudah mendarah daging di dalam tubuh Arema.
2. Menjadi Saksi Perjalanan Arema FC
Fakta menarik berikutnya Stadion Kanjuruhan Malang adalah menjadi saksi perjalanan Arema FC. Tempat ini menjadi saksi bisu Arema FC dalam meraih berbagai kemenangan. Seperti mahkota Copa Indonesia musim 2005 dan 2006.
Di tempat ini Arema FC juga memenangkan pertandingan ISL atau Indonesia Super League musim 2009-2010. Bukan hanya kemenangan klub Arema, tapi di tempat ini para suporter yang diberi nama Aremania mendapatkan predikat The Best Suporter.
Predikat tersebut diberikan pada pertandingan Copa Indonesia tahun 2006. Hanya saja memang pemberian hadiah serta gelar tersebut tidak dilakukan secara simbolis.
3. Jumlah Kapasitas Tidak Pasti
Dalam tragedi Kanjuruhan, salah satu hal yang mendapatkan sorotan adalah dugaan kapasitas stadion overload. Padahal banyak sumber yang mengatakan Stadion Kanjuruhan Malang mencapai kapasitas hingga 45 ribu orang.
Di mana jumlah tersebut sudah merupakan total keseluruhan antara tribun VIP dan ekonomi. Sedangkan insiden ricuhnya suporter Arema pada tragedi Kanjuruhan diketahui jumlah tiket terjualnya 42 ribu.
Harusnya kapasitas tersebut bukan termasuk overload. Tapi, Mahfud MD selaku menteri koordinator di bidang politik, hukum serta keamanan kala itu menyebutkan bahwa stadion tersebut sebenarnya hanya mempunyai kapasitas sebanyak 38 ribu orang.
Jadi, mengenai kapasitas tempat ini masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah kapasitas maksimal daya tampungnya. Alangkah baiknya memang kapasitas Stadion Kanjuruhan Malang perlu dicermati ulang agar terhindar dari overload.