Gejala terjadinya migrain atau sering dikatakan dengan sakit kepala sebelah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya, bisa berlangsung dalam beberapa jam hingga seharian penuh, sehingga menjalankan aktivitas menjadi lebih sulit.
Penderitanya akan merasakan kepala nyeri berdenyut-denyut, meski dapat sembuh dengan sendirinya tetapi cukup mengganggu. Kondisi ini sangat umum terjadi, biasanya lebih sering muncul saat seseorang memasuki masa pubertas.
Munculnya Gejala Terjadinya Migrain
Migrain adalah sakit kepala berdenyut dan terjadi pada satu sisi. Namun, pada beberapa kasus, bisa menyerang kedua sisi kepala. Penyebab gejala migrain disebabkan gangguan saraf di dalam otak.
Gejala terjadinya migrain yang dirasakan seperti muntah serta merasa sensitif dengan suara atau cahaya. Gejalanya datang kapan saja, biasanya pada usia pubertas. Bahkan, akan terasa lebih berat di usia 35-45 tahun.
Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab pasti terjadinya sakit kepala sebelah. Namun, pada beberapa kondisi ditemukan adanya penurunan kadar zat kimia dalam otak yang disebut dengan serotonin.
Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut seperti perubahan hormon estrogen pada wanita, penurunan selama kehamilan, sebelum atau ketika haid, hingga menopause.
Kemudian, pola diet dalam mengkonsumsi makanan olahan dengan rasa manis atau asin dapat memicu seseorang mengalami gejala terjadinya migrain. Selain itu juga, faktor lingkungan berpengaruh seperti paparan asap rokok.
Penderita tidak boleh stres, gembira, ataupun gelisah. Bahkan, kebiasaan buruk bisa menjadi salah satu kemungkinan gejalanya. Diantaranya kualitas tidur yang kurang, tubuh sedang kelelahan, insomnia, ataupun setelah melakukan olahraga berat.
Jenis-Jenis Migrain Pada Tubuh yang Perlu Diketahui
Gejala terjadinya migrain biasanya ditandai dengan atau tanpa tanda-tanda (aura). Terdapat beberapa jenis migrain ini, penting untuk mengetahuinya karena berhubungan dengan cara pengobatan yang harus dilakukan terhadap penderita.
- Migrain aura tanpa sakit kepala
Migrain aura tanpa sakit kepala disebut juga dengan nama silent migraine. Hal itu disebabkan kondisi dari penderita hanya mengalami gejala-gejala awal tanpa disertai sakit kepala. - Migrain dengan aura
Gejala awal untuk jenis ini, tandanya ialah adanya permasalahan sensorik. Sehingga, penderitanya mengalami kesulitan berbicara, melihat kilatan cahaya, serta terasa kesemutan di salah satu sisi wajah, lengan, dan kaki. - Migrain tanpa aura
Jenis migrain tanpa aura ini tidak menimbulkan gejala awal dan paling umum dialami penderita. Oleh karenanya, nyeri kepala yang dialami penderita dapat terjadi secara tiba-tiba. - Retinal migrain
Retinal migrain bisa menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan selama kurang lebih 10-20 menit, tetapi tidak lebih dari satu jam. Namun, jika Anda baru mengalami pertama kali, sebaiknya lakukan pemeriksaan. - Jenis kronis
Tanda-tanda sakit kepala sebelah yang terjadi secara terus-menerus. Bahkan, bisa berkepanjangan hingga 15 hari atau sebulan. Kondisi tersebut harus segera ditangani guna mencegah terjadinya komplikasi seperti hipertensi. - Hemiplegic migrain
Hemiplegic ditandai dengan melemahnya tubuh penderita hanya di bagian kepala satu sisi saja. Lalu, juga disertai dengan tanda-tanda visual, serta sensasi kesemutan atau mati rasa. - Jenis abdominal
Untuk jenis abdominal, penderita akan mengalami tanda-tanda seperti nyeri perut, muntah, dan mual. Kebanyakan penderitanya dirasakan oleh anak-anak, di mana daya tahan tubuhnya masih rentan.
Pengobatan untuk Mengurangi Gejala yang Ditimbulkan
Pada dasarnya gejala terjadinya migrain tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatannya bisa dilakukan untuk mengurangi gejalanya. Dalam melakukan pengobatan berdasarkan kategori usia tingkat keparahan, jenis sakit kepalanya, serta kondisi kesehatan dari penderita.
Adapun, cara pengobatan di rumah bisa dilakukan, seperti memijit bagian kepala atau pelipis, beristirahat cukup dengan penerangan minim, relaksasi otot, serta berikan kompres dingin pada atas dagu ataupun belakang leher.
Jika pengobatan yang dilakukan sendiri di rumah masih belum cukup untuk mengatasi gejalanya. Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan. Mulai dari obat pereda nyeri seperti Paracetamol, Ibuprofen, dan aspirin.
Ada juga obat anti mual dan triptan yang membantu meredakan gejala terjadinya migrain. Apabila obatnya masih tidak dapat meringankan gejalanya, periksakan diri Anda ke dokter umum untuk mencari solusi terbaiknya.
Periksakan Agar Tidak Terjadi Komplikasi yang Parah
Apabila gejala terjadinya sakit kepala sebelah sudah semakin parah dan tidak bisa diatasi. Sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter, hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya keburukan komplikasi.
Komplikasi ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan penderita seperti mengalami stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika suplai darah ke otak tersumbat karena adanya bahan berlemak di Arteri ataupun gumpalan darah.
Bahkan, komplikasi terkait masalah mental berhubungan dengan keadaan pasien mengalami sakit kepala. Misalnya, penderita mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan panik, maka hal itu harus segera diatasi.
Anda harus segera periksakan penyakit sakit kepala sebelah ini. Apabila nyeri tidak hilang setelah diobati secara mandiri. Gejala terjadinya migrain benar-benar tidak boleh disepelekan meski sering dialami oleh banyak orang.