Salah satu jenis gaya hidup yang tengah tren di masyarakat adalah hedonisme, merupakan pandangan hidup seseorang yang bertujuan untuk menikmati kesenangan dan kebahagiaan sesering mungkin.
Ternyata, sikap seperti ini tidak hanya berdampak positif tapi juga memiliki dampak yang negatif. Sebenarnya, sikap seperti apa yang bisa disebut sebagai hedonisme? Berikut contoh dan dampaknya.
Dampak Gaya Hidup yang Terlalu Hedonisme
Sikap hedonisme jika dilakukan dengan wajar sebenarnya memiliki dampak yang positif, yaitu berupaya mengajak manusia untuk lebih menikmati hidup dengan berbagai kesenangan dan kegembiraan agar tidak selalu murung dan sedih.
Namun apabila dilakukan secara berlebihan apalagi sampai terlena, tentunya juga akan memberikan dampak yang negatif, diantaranya adalah:
1. Memiliki Sikap dan Sifat yang Kurang Baik
Penganut hedonisme yang terlalu fanatik rata-rata memiliki sikap dan sifat yang negatif, diantaranya adalah:
- Suka menyendiri atau individualis.
- Egois atau lebih mementingkan dirinya sendiri. Kerap menganggap bahwa dirinya lebih istimewa sehingga tidak peduli dengan orang lain.
- Konsumtif dan boros, suka membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang tidak penting dengan asumsi cara ini bisa membuatnya mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan.
- Pemalas dan tidak menghargai waktu, hanya memusatkan perhatian pada hal-hal yang bisa membuatnya senang saja.
- Tidak bertanggung jawab karena terlalu fokus pada dirinya sendiri.
- Cenderung suka korupsi, baik dalam hal uang, pekerjaan, waktu, dan lain sebagainya.
2. Orientasi dan Struktur Keuangan Terganggu
Orang dengan lifestyle hedonisme tidak memiliki orientasi keuangan yang jelas dan suka mengeluarkan uang tanpa ada pertimbangan matang baik dari segi kebutuhan maupun prioritas.
Selain tu, terlalu bersifat hedonis juga membuat struktur keuangan menjadi tidak sehat karena pengeluaran yang membengkak sedangkan jumlah pemasukan kecil.
3. Tidak Memiliki Investasi dan Dana Darurat
Pelaku hedonisme umumnya tidak berpikiran panjang karena fokus pada kesenangan masa kini. Dampaknya adalah, banyak yang tidak memiliki perencanaan keuangan jangka panjang berupa simpanan baik dalam bentuk investasi maupun dana darurat.
4. Risiko Terbelit Utang dan Depresi
Dampak terakhir akibat lebih mengutamakan gaya hidup hedonisme adalah risiko terbelit hutang guna memenuhi keinginan pribadi yang berujung pada depresi.
Contoh Tren Hedonisme yang Harus Dihindari
Untuk lebih memahami, berikut beberapa contoh dari perilaku hedonisme yang umum terjadi di masyarakat.
1. Gemar Belanja
Contoh orang yang menganut hedonisme adalah suka sekali berbelanja barang atau layanan meskipun tidak terlalu dibutuhkan.
Aktivitas belanja yang dilakukan hanya berdasarkan keinginan saja tanpa memikirkan manfaatnya. Misalnya, berbelanja barang-barang branded seperti sepatu atau tas dari luar negeri.
2. Hobi Mentraktir Teman
Contoh yang kedua adalah suka mentraktir teman, baik dalam hal membelikan makanan maupun barang. Parahnya lagi, penganut hedonisme lebih memilih berhutang demi bisa menyenangkan temannya.
3. Memiliki Mobil Mewah
Memang, tidak semua pemilik mobil mewah adalah penganut hedonisme. Namun, rata-rata orang yang bergaya hedon cenderung rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar atau bahkan berhutang demi bisa memiliki mobil mewah.
Padahal, secara finansial ia hanya mampu membeli mobil biasa pada umumnya sebagai alat transportasi.
Ditambah lagi dengan biaya perawatan dan biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap bulan, semua itu hanya akan membuat hutang semakin menumpuk.
4. Selalu Konsumsi Makanan Enak
Contoh berikutnya adalah mereka selalu membeli makanan atau minuman yang mahal dan enak tanpa memperhatikan kandungan gizinya.
5. Membeli Aksesoris untuk Hewan Peliharaan secara Berlebihan
Contoh yang terakhir adalah gemar membeli aksesoris untuk hewan peliharaan secara berlebihan tanpa memikirkan manfaat dari aksesoris itu sendiri.
Itulah berbagai dampak dan contoh dari gaya hidup hedonisme yang kerap terjadi di masyarakat. Jika Anda merasa memiliki salah satu sikap atau sifat hedon tersebut, sebaiknya segera ubah dan mulailah untuk mengatur keuangan dengan sebaik mungkin.